“Pabetot-betot”katanya kalau bikin judul
artikel itu harus yang bikin orang penasaran. Apakah yang terjadi sehingga
“pabetot-betot ” ini menjadi judul yang di posting di blog resmi kelas kita?
Let’s see...
Sebenernya kita udah latihan jauh-jauh hari sebelum
kabar bulbas ini panas, karena perubahan tema itulah kita mulai lagi semuanya
dari awal. Konflik di alur ini bukan Cuma nari aja, tapi UTS. Weleeeh -,-
Konsentrasi sempet pecah gara-gara persiapan
di beberapa mata lomba masih kurang, tapi untungnya Dikhsan sang ketuplek
memutuskan untuk vacuum latihan bulbas dan fokus ke uts. Dan tau hasilnya ?
Biologi, dari satu kelas yang lulus Cuma Anita aja! Keterlaluaaaanzzsekhalee ..
Kesibukan kita tanpa di sadari mempengaruhi
kinerja kita yang menurun, terutama di bidang akademik. Walaupun, iyasih enggak
sedikit juga calon-calon professor di kelas yang ulangannya rata-rata kece.
Wiih ~ yah intinya semua orang dikasih waktu 24 jam sehari untuk di manfaatkan
sebaik-baiknya. Yah inilah hasilnya, yang berhasil memanfaatkan waktunya,
sukses. yang enggak bisa memanfaatkan waktunya, bakalan jadi orang SO LAME! Oke
cukup intermezzonya, back to the story, intinya kita semuanya sempet keteteran
gara-gara bulan bahasa ini sehingga nilai yang kita dapatka itu kayaknya jauh dari
ekspektasi.
Konflik ini adaaa lagi, masalah pembiayaan.
Bulan bahasa, butuh fulus sedangkan qurban belum lunas dan uang kas kelas,
harus selalu bayar. Untuk pelajar yang kalo butuh tinggal “namprak” sih cetek,
kalo buat yang dikasihnya duit bulanan ? widiih, ilmu managementnya kudu bagus
tuh. Kadang-kadang pengeeen banget ngirit untuk enggak jajan. Tapi rasa kangen
pada aa kopsis membuat saya merelakan beberapa lembar fulus dari kantong yang
rencananya buat bayar ini dan itulah. Haha..
From the explanation, have you understood why
i choose “pabetot-betot” as the title of the article? Oke, right.
Yang pabetot-betot itu adalah konflik
dalam diri kita sendiri, antara bulbas dan UTS. Mau milih salah satu atau
dua-duanya? Eh, dua-duanya harus jalan yah, tapi yang mana yang mau di utamain
coba? UTS? Buktinya nilainya juga kagak perfect dan memuaskan. Yah tapi masih
ada kesempatan untuk berubah kan?
Satu lagi yang bikin kita pabetot-betot adalah
duit, duit Qurban, duit bulbas dan duit kas. Wih kalo enggak dibayar pasti
hutangnya banyak dah...
Semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil dari
insiden “pabetot-betot” ini, yah seenggaknya belajar tentang skala prioritas
lah yang mana yah harus di utamain dan mana yang harus di nomor duakan. Tapi
janganlah mendua, karena akan ada hati yang terluka *haah? Maaf writer mulai
ngawur bos* Setujuuuu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar